Kabar baik saya terima beberapa waktu lalu dari salah satu kolega yang kini telah berkantor di Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia (BRGM RI atau singkatnya BRGM). Singkat tuturnya “PRIMS memenangkan peringkat pertama Bhumandala Award”. Senang tentunya saya pernah memimpin implementasi project PRIMS yang digagas oleh sekian banyak tenaga ahli dan pejabat yang mungkin kini sebagian besar sudah memasuki masa purna bakti, berdiskusi dengan dinas-dinas di provinsi gambut, keluar masuk lahan gambut di berbagai belahan Indonesia, dan bertukar pikiran dengan para ahli dari berbagai pelosok mancanegara. Berselang lima tahun dari pertama kali dicetuskan ide dan konsepnya, proyek tiga tahun yang didanai oleh bantuan Pemerintah Norwegia tersebut akhirnya berhasil memenangkan peringkat pertama.
Apa itu PRIMS ?
PRIMS adalah singkatan dari Pranata Informasi Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove. PRIMS adalah suatu aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk melakukan pemantauan restorasi gambut, dan rehabilitasi mangrove, sekaligus memantau degradasi dan dampak dari restorasi dan rehabilitasi di lahan gambut dan mangrove. Aplikasi ini menggunakan berbagai teknologi khususnya Web-GIS (Geographic Information System) untuk menampilkan sebaran kerja-kerja tersebut dalam bentuk peta. Selain itu, penggunaan teknologi citra satelit (satelite imagery), API Gateway, Chatbot, Automatic Data Update, Push notification, dan user interaction menjadi bagian penting dalam pengembangan PRIMS.
PRIMS merupakan proyek yang didanai oleh Pemerintah Norwegia, dan digagas oleh konsorsium UNOPS, WRI Indonesia, FAO, Systemiq, dan Kemitraan, untuk membantu lembaga baru Badan Restorasi Gambut (BRG pada saat itu), yang semenjak 2021 berubah nama menjadi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). PRIMS dapat anda akses pada https://prims.brg.go.id/
Fitur-fitur PRIMS
A. Pilihan Peta Dasar
PRIMS dapat digunakan dengan pilihan peta dasar RBI (Rupa Bumi Indonesia) yang dimiliki oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) juga dapat menggunakan Citra Satelit. Dengan pilihan ini memberikan ruang bagi pengguna untuk dapat menggunakan PRIMS sesuai dengan preferensi peta dasar-nya.
B. Ragam Pilihan Aktif dan Interaktif
PRIMS merupakan analytical platform yang kaya akan data. Terdapat beragam pilihan layer (data peta) yang dapat diaktifkan untuk memperkaya analisis pengguna. PRIMS memiliki data Batas Wilayah, Lahan Gambut, Penggunaan Lahan, Restorasi, Rehabilitasi, Indikator Degradasi, dan Hidrologi yang diperbaharui secara otomatis dan berkala. Sumber data yang digunakan oleh PRIMS pun beragam tidak hanya data yang dimiliki oleh BRGM, namun juga lintas kementerian dan instansi, termasuk data-data dari institusi di luar negeri.
Berbeda dengan platform Web-GIS yang banyak digagas oleh kementerian lain, PRIMS juga didesain dengan titik berat pada interaktifitas pengguna. Pengguna dapat mengubah susunan layer, mengubah opacity layer, memilih tahun atau bulan spesifik dari data yang pengguna ingin lihat.
C. Analisis Data dari Luar Platform PRIMS pada PRIMS
Salah satu fitur yang paling kompleks yang pernah dibuat pada platform PRIMS, yakni analisis data dari luar platform PRIMS pada PRIMS. Fitur ini digagas atas masukan dari berbagai dinas-dinas di daerah yang menuturkan bahwa mereka telah memiliki platform dengan data dan environment sendiri, namun mereka juga ingin melakukan analisis data mereka pada platform PRIMS yang memiliki tampilan yang lebih baik. Dengan segala batasannya seperti hanya support dua format yakni ArcGIS REST dan WMS pada EPSG:4326, PRIMS dapat masukkan layer peta dari luar platform PRIMS untuk dapat dianalisis di dalam PRIMS. Sebagai contoh pada gambar berikut yakni memasukkan data Prakiraan Curah Hujan BMKG (yang tidak terdapat di PRIMS), untuk kemudian dianalisis bersamaan dengan data titik-panas di PRIMS.
D. Menggambar Layer dan Chatbot
Fitur terakhir yang ingin saya ulas adalah kemampuan PRIMS untuk menganalisis layer yang digambarkan sendiri oleh pengguna. Khususnya pihak swasta, atau penegak hukum yang ingin menganalisis suatu daerah spesifik dapat menggambarkan layer sendiri yang kemudian dapat mengaktifkan fitur push-notification sehingga mereka akan mendapatkan notifikasi email saat area yang mereka kehendaki terdapat degradasi berlebihan baik dari titik api, maupun perambahan.
Tak berhenti di sana, PRIMS juga memiliki layanan chatbot di telegram dengan username @PRIMSAutoBot. Di sana pengguna dapat mengakses data PRIMS cukup dengan chatting dengan sang chatbot. Chatbot PRIMS juga memiliki fitur untuk subscribe sehingga pengguna dapat diberikan informasi harian titik panas pada daerahnya. Karya ilmiah mengenai PRIMSBot pernah saya tuliskan dalam konferensi di Talinn, Estonia 2021 silam dengan poster berikut.