Programmer dan pekerja teknis sering kali dianggap sebagai individu yang lebih nyaman berinteraksi dengan mesin daripada dengan manusia. Stereotip ini muncul bukan tanpa alasan, karena banyak dari mereka (termasuk saya) yang lebih fokus pada kode dan solusi teknis daripada berinteraksi sosial. Namun, kenyataannya di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi yang buruk bisa menjadi hambatan besar dalam menjalankan pekerjaan dan mencapai tujuan bersama. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi adalah kesenjangan komunikasi antara tim teknis dengan manajemen atau rekan kerja dari departemen lain. Programmer dan pekerja teknis cenderung menggunakan terminologi yang sulit dipahami oleh orang yang tidak memiliki latar belakang teknis. Hal ini bisa menyebabkan misinformasi, kesalahpahaman, dan pada akhirnya, kegagalan proyek. Selain itu, kurangnya kemampuan untuk menyampaikan ide dan hasil kerja dengan jelas dan efektif bisa membuat kontribusi para programmer tidak terlihat oleh manajemen, sehingga mengurangi peluang untuk mendapatkan pengakuan dan promosi dibandingkan programmer atau teknisi dengan kemampuan rata-rata yang dapat berkomunikasi.
Baca Juga : Keuntungan belajar programming pada kehidupan sehari-hari
Pentingnya Skill Komunikasi
Skill komunikasi tidak hanya penting untuk kelancaran proyek, tetapi juga untuk perkembangan karir pribadi. Setidaknya terdapat beberapa alasan yang dapat saya cantumkan mengapa skill komunikasi sangat penting bagi programmer dan pekerja teknis lainnya:
- Kolaborasi Tim yang Lebih Baik: Proyek teknologi sering kali melibatkan banyak pihak dari berbagai rumpun. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif memastikan bahwa semua anggota tim memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan, tanggung jawab, dan progress proyek. Termasuk mengkomunikasikan permasalahan yang dihadapi, dan meminta tolong pihak lain untuk memberikan data, atau perbaikan dari mereka.
- Meminimalisir Kesalahpahaman: Dengan kemampuan komunikasi yang baik, programmer dapat menjelaskan masalah teknis dan solusi yang diusulkan dengan cara yang mudah dipahami oleh manajemen dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini tentunya membantu menghindari kesalahpahaman yang dapat menghambat proyek.
- Peningkatan Efisiensi: Komunikasi yang efektif membantu dalam mempercepat penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan. Khususnya membantu manajemen atau manajer proyek memahami permasalahan utamanya. Dengan berbagi informasi secara jelas dan langsung, maka tim dapat bekerja lebih efisien dan mengurangi waktu yang terbuang untuk menjelaskan kembali masalah atau solusi.
- Membangun Kepercayaan: Kemampuan berkomunikasi dengan baik membangun kepercayaan di antara rekan kerja dan manajemen. Ketika programmer mampu menjelaskan ide dan hasil kerja mereka dengan jelas, mereka dianggap lebih dapat diandalkan dan profesional.
- Pengembangan Karir: Skill komunikasi yang baik sering kali menjadi faktor penentu dalam kenaikan pangkat dan pengakuan di tempat kerja. Kemampuan untuk berinteraksi dan menyampaikan ide dengan baik membuat seorang pekerja teknis lebih terlihat oleh manajemen dan lebih mungkin dipertimbangkan untuk posisi yang lebih tinggi.
Tips Melatih Skill Komunikasi
Melatih skill komunikasi bukanlah hal yang mustahil, bahkan untuk seorang programmer yang mungkin merasa tidak nyaman berbicara di depan umum atau berinteraksi dengan banyak orang dapat berubah sehingga terlalu banyak bicara belakangan ini (hahahaha). Berikut adalah beberapa tips yang dapat saya sampaikan:
- Latihan Presentasi: Ide utama presentasi bukan sekedar membuat slide dan membacanya, namun memindahkan ide dari kepala kita ke kepala pembacanya. Biasakan hal ini untuk mempresentasikan hasil kerja atau ide-ide teknis kepada rekan kerja. Mulailah dengan kelompok kecil dan secara bertahap tingkatkan jumlah audiens. Tentunya hal ini membantu meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan menyampaikan ide dengan jelas.
- Belajar Mendengarkan Aktif: Komunikasi bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang mendengarkan. Sering kita rasakan bahwa kecepatan otak kita (programmer) mencapai 128 Core Programmer 3.5 GHz, kita sudah tahu apa yang rekan kita akan katakan dengan otak Pentium 2-nya. Namun coba kunci mulut anda, dan latihlah untuk mendengarkan aktif dengan benar-benar memperhatikan apa yang dikatakan oleh lawan bicara kita, lantas mengajukan pertanyaan yang relevan, dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
- Gunakan Bahasa yang Sederhana: Hindari penggunaan jargon teknis yang rumit ketika berbicara dengan orang yang tidak memiliki latar belakang teknis. Ingat mereka tidak mengerti bahasa teknis kita bukan karena mereka bodoh, namun mereka berada pada domain lain. Latihlah untuk menjelaskan konsep yang kompleks dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
- Ambil Kelas atau Pelatihan Komunikasi: Banyak organisasi menawarkan pelatihan komunikasi untuk karyawan. Mengikuti kelas-kelas ini dapat sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan komunikasi kita.
- Bergabung dengan Grup atau Komunitas: Bergabung dengan komunitas yang memiliki minat yang sama dapat memberikan kesempatan untuk berlatih berkomunikasi dalam lingkungan yang mendukung. Tentunya hal ini juga membuka kesempatan untuk networking dan belajar dari orang lain.
- Minta Masukan: Jangan ragu untuk meminta umpan balik dan masukan dari rekan kerja atau atasan tentang cara Anda berkomunikasi. Catat masukan tersebut untuk dapat anda gunakan dalam memperbaiki diri.